Idayirpus Borneolands
Senin, 03 Januari 2011
LAPORAN PRAKTIKUM
A. TUJUAN
• Untuk menemukan cirri-ciri familia-familia dalam kelas Cycodopsida, Gnetopsida, dan Coniferosida
• Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia pada masing-masing kelas
• Untuk membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan subkelas magnoliidae, Hammamelidae, dan Caryophyllidae
B. LANDASAN TEORI
Gymnospermae merupakan tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan berbunga ( Angiospermae ) karena bakal biji pada tumbuhan Gymnospermae telanjang, tidak tertutup oleh daun buah ( Carpel). Bakal biji terdapat pada daun yang bermotidifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut ( Strobilus ). Tumbuhan Gymnospermae ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memeliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina. Pada umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada Gymnospermae hamper selalu dengan cara anemogami ( bantuan angin ). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relative panjang. Gymnospermae dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
• Cycadophyta ( sebagai kelas berakhiran –psida, sehingga menjadi Cycadopsida )
• Pinophyta ( Pinopsida )
• Gnetophyta ( Gnetopsida )
• Ginkgophyta ( Ginkgopsida )
Pinophyta atau Gymnospermae merupaka suatu kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak zaman Palaeozoikum. Kelompok-kelompok yang lebih kecil dari Pinophyta berkembang pada akhir Palaeozoikum dan awal mesozoikum kemudian menyusut pada akhir mesozoikum seiring dengan punahnya dinosaurus. Pada kenozoikum hanya tinggal 4 kelas dengan adanya penambahan kelompok Gnetopsida. Di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida. Kelas Ginkgopsida hanya ditemukan di daerah subtropics seperti jepang, China dan Aerika utara.
Cycadopsida diwakili oleh ordo Cycadales dengan dua familia (Cycadaceae, Zamiaceae). Coniferales dengan beberapa familia (Pinaceae, Araucariaceae, Podocarpaceae, Cupressaceae). Sedangkan Gnetopsida diwakili oleh ordo Gnetales dengan beberapa familia (Gnetacae, Ephedraceae, Welwitisiaceae).
Ordo Cycadales
Ordo cycadales yang semula hanya memiliki satu familia (Cycadaceae) kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Di dalam beberapa buku kedua familia tersebut masih sering disatukan. Di kebon Raya Bogor kedua familia tersebut sudah dinyatakan terpisah. Oada umumnya ada kemiripan antara anggota Cycadaceae dengan anggota Zamiaceae yaitu strobilus betina terminalis dan tunggal, juga strobilus jantannya besar. Daun besar dengan duduk daun roset mirip daun paku tiang.
Ordo Coniferales
Familia pada ordo Coniferales cukup banyak, tetapi kesemuanya memiliki kesamaan dalam bentuk strobilus sesuai dengan namanya. Kebanyakan anggota Coniferales jarang menggugurkan daunnya sehingga dikenal dengan “evergreen plant”. Bentuk daun anggota-anggota dalam Conifferales sangat bervariasi namun kebanyakan sempit dan mengalami perubahan bentuk berupa jarum, paku, sisik pisau bermata dua. Mikrospora atau serbuk sarinya ringan, kecil dan memiliki alat bantu sehinga mudah diterbangkan oleh angin.
Ordo Gnetales
Gntaceae merupakan salah satu familia dalam Gnetales yang sangat berbeda penampakannya dari ordo yang lain. Kebanyakan anggota ordo Gnetaceae memiliki habitus berupa liana. Ovulumnya lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam Pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka.(Anonim, 2009)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Lup Cycas rumphii
Jarum preparat Cupresus sp
Alat Tulis Juniperus sp
Kertas Pinus merkusii
Gnetum gnemon
D. LANGKAH KERJA
1. Ambil specimen tumbuhan kemudian amati secara bergantian untuk setiap karakteristik
2. Amati habitusnya dan percabangan batang dan bentuk tajuk
3. Amati daun yang mencakup jenis daun, pertulangan daun dan duduk daun.
4. Amati secara rinci stuktur alat perkembangbiakannya, bedakan antara strobilus jantan dan betina. Perhatikan juga apakah strobilus tersebut berada pada satu tanaman atau berbeda tanaman.
5. Khusus Gnetum gnemon dan pada habitusnya dan alat perkembangannya berupa kerucut jantan maupun betina tersusun dalam bentuk bulir. Amatilah kerucut jantan, dimana letak benang sarinya dan pada kerucut betina tunjukkan perianthiumnya. Sebutkan ciri-ciri spesifik Gnetum yang menyerupai Angiospermae.
6. Buatlah gambar dan klasifikasikan masing-masing specimen berdasar spesifikasi yang telah anda amati
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Tumbuhan Pinophyta dikenal juga sebagai conifer. Ada conifer yang menghasilkan resin atau getah yang melindungi tumbuhan dari serangan jamur atau serangga. Sebagian besar conifer memiliki daun berbentuk jarum. Koniferr juga bersifat monoesis, dimana struktur reproduksi jantan dan betinanya berada pada satu tumbuhan. Biji conifer berkembang didalam satu runjung. Contoh tumbuhan ini adalah Pinus sp. Tumbuhan Pinophyta merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pinophyta ini dibagi menjadi 4 kelas namun di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas pinophyta yakni Cycadopsida, Coniferopsida dan Gnetopsida. Kelas Cycadopsida diwakili oleh family Cycadaceae yakni Cycas rumpii. Untuk kelas Coniferopsidales diwakili oleh anggota masing-masing familia yakni Podocarpus, Pinus mercusii, Araucaria dan Cupressus. Gnetales diwakili oleh satu spesies yaitu Gnetum gnemon dari family Gnetales.
Cycadophyta ( Pakis ) hidup di daerah tropis dan subtropics. Struktur reproduksi kikas mirip dengan tumbuhan conifer, tetapi bersifat diesis. Artinya runjung jantan dan betina pakis berda pada dua tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan ini adalah Cycas rumphii, Cycas revolute, serta Encephalartos transvenosus yang tingginya 9 meter dan hidup di Afrika Selatan.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies didunia ini yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini berupa pohon, biasanya tingginya 15-20 meter dan bercabang banyakj. Dimusim gugur daun tumbuhan ini akan berubah mewnjadi warna kekuningan. Tumbuhan ini bersifat diesis. Biji tumbuhan ini tidak berada di dalam runjung sehingga benar-benar terbuka ke udara bebas.
Gnetophyta berbeda dengan tumbuhan Gymnospermae lainnya karena memliki pembuluh kayu yang mengatur air pada bagian xilemnya, seperti pada Angiospermae. Tumbuhan ini mencakup tiga genus yaitu Gnetum, Epheda, dan Welwitschia. Spesies yang paling terkenal adalah pohon Gnetum gnemon ( Melinjo ).
Spesies-spesies yang sekarang masih ada mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia. Bermacam-macam tumbuhan biji terbuka merupakan penghasil bahan-bahan yang penting untuk industri kertas dan korek ( Pinus dan Agathis ); untuk obat-obatan ( Pinus, Ephedra, Juniperus sp. ); untuk bahan makanan ( Gnetum gnemon ). Selain itu , banyak pula ditanam sebagai tanaman Hias (Araucaria, Thuja, dan Cupressus).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tumbuhan Gymnospermae maka kita melakukan praktikum dengan metode observasi ke Taman Nasional Gunung Ciremai yang bertempat di Palutungan, Kuningan. Maka observasi ini kita melakukan penelitian tentang karakter, cirri- cirri serta habitat tumbuhan Gymnospermae (Cycas rumphii, Gnetum gnemon, Juniperus sp, Pinus merkusii dan Cupresus sp ). Dari hasil penelitian dapat kita peroleh hasil yang akan kita bahas secara detail dibawah ini:
1. Pinus merkusii
Divisio : Pinophyta
Class : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus mercusii
Pinus mercusii merupakan termasuk ke dalam kelas Coniferopsida dan familia Pinaceae. Pinus ini mempunyai cirri habitusnya adalah pohon berkayu dengan pola percabangan monopodial, memiliki daun seperti jarum yang panjang dengan duduk daun tersebar. Merupakan tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan. Alat kelaminnya berupa strobilus, dimana strobilus jantan letaknya di terminal dan betinanya letaknya aksilaris, biasanya strobilus betina lebih besar daripada yang jantannya. Memiliki jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang tersebar. Keterbukaan bijinya adalah agak terbuka. Ciri-cirinya:
• Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.
• Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas.
• Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
• Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dp strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris.
• Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
• Serbuk sari dengan dua gelembung udara dan Cotyledon banyak.
2. Cycas rumpii
Divisio : Pinophyta
Class : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumpii
Cycas rumpii atau lebih dikenal dengan nama pakis haji adalah anggota dari Cycadopsida. Tanaman ini habitusnya adalah pohon yang berkayu dengan pola percabangan monopodial. Daunnya termasuk daun tunggal partitus dengan tepi yang tak rata dengan duduk daun yang berhadapan. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan betinanya. Kedua strobilus tersebut terletak diterminal dengan strobilus betina lebih besar daripada strobilus jantan. Jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang spiral dan keterbukaan bijinya terbuka.
Ciri-ciri :
Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.
3. Cupressus
Divisio : Pinophyta
Class : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Familia : Cupressaceae
Genus : Cupressus
Spesies : Cupressus sp
Cupressus atau cemara kipas adalah tanaman yang termasuk kedalam kelas Coniferales, familia Cupressaceae. Habitus spesies ini adalah pohon yang berkayu. Tanaman ini memiliki daun yang bentuknya serupa sisik atau daunnya tersusun sangat rapat. termasuk jenis daun yang tunggal dengan tepi daun yang rata dengan duduk daun yang berseling atau roset.daun muda Cupressus ini tak menggulung. Termasuk ke dalam tumbuhan yang berumah satu (monocieous), strobilus terletak dalam satu pohon dan kedua-duanya letaknya aksilaris. Memiliki jumlah mikro dan makrofilnya beberapa dan berkarang. Dilihat dari keterbukaan bijinya, tumbuhan ini termasuk yang agak tertutup.
Ciri-ciri :
Daun bentuk sisik & tersusun berhadapan atau berseling; sisik dan braktea bersatu.
Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan berbentuk kerucut,
strobilus betina berbentuk bulat; terletak aksilaris.
Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan dan Cotyledon banyak.
4. Gnetum gnemon
Divisio : Pinophyta
Class : Gnetalopsida
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Gnetum gnemon merupakan satu-satunya contoh yang diamati dalam kelas Gnetopsida. Merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial. Daunnya jenis tunggal dengan tepi yang rata, duduk daunnya berhadapan serta sudah memiliki pola pertulangan daun. Merupakan tumbuhan yang berumah dua dimana strobilus jantan dan betina terpisah, letak keduanya adalah sama-sama aksilaris. Jumlah mikrosporofi dan makrosporofil banyak dan berkarang. Keterbukaan bijinya sudah hampir tertutup.
Ciri- cirinya :
• Memiliki ovulum yang lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka
• Liana berkayu, beberapa tegak;
• Percabangan bersendi dan menebal;
• Daun sederhana, berhadapan, menyirip;
• Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku;
• Bunga jantan: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu;
• Bunga betina: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung dan Biji dilindungi perianth yang berdaging.
Keprimitifan suatu spesies jika dilihat dari hasil pengamatan adalah yang jumlah skornya paling sedikit. Namun pada dasarnya keprimitifan/kemajuan suatu spesies dilihat dari pola percabangannya, keterbukaan bijinya habitusnya atau lebih tepatnya sifatnya lebih mendekati tumbuhan berbiji terbuka. Artinya semakin mendekati sifat tumbuhan berbiji terbuka maka Pinophyta ini sudakh semakin maju. Selain itu juga sifatnya sudah jauh dari tumbuhan paku. Tumbuhan yang sudah memiliki kemajuan adalah yang sudah mempunyai pola pertulangan daun seperti pada Cycas atau pada Gnetum, namun jika dilihat dari keterbukaan bijinya, Podocarpus dan Gnemon memiliki biji yang hampir tertutup yang artinya sudah maju, tapi pada Cycas keterbukaan bijinya adalah terbuka. Jenis kelamin juga berpengaruh dari penilaian maju atau tidaknya tumbuhan ini, yang berjenis kelamin ganda atau berumah satu dianggap lebih primitive daripada yang berumah satu. Untuk penentuan skor keprimitifan/kemajuan tersebut tergantung dari aspek yang diamati, makin besar kemiripannya dengan tumbuhan berbiji tertutup maka poin yang diberikan besar tapi jika lebih mendekati tumbuhan paku maka skornya kecil. Dari hasil pengamatan kami yang paling maju perkembangannya adalah spesies dari familia Gnetaceae yakni Gnetum gnemon karena memiliki skor paling tinggi dan jika dilihat morfologisnya spesies ini sudah mirip seperti tumbuhan berbiji tertutup. Untuk yang paling primitive, kelompok kami mendapatkan skor paling sedikit pada spesies Cycas rumpii. Untuk skor penilaian dan hasilnya dapat dilihat di bagan skala filogeni atau bagan seriasi.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pinophyta memiliki 4 kelas, yakni Cycadopsida, Coniferopsida, Pinopsida, dan Gnetalopsida
Kelas Cycalopsida diwakili oleh spesies Cycas rumpii dari familia Cycaceae
Kelas Coniferopsida diwakili oleh spesies dari masing-masing kelas yakni Pinus mercusii (family Pinaceae), Araucaria sp, Podocarpus (Podocarpaceae), Araucaria sp dan Agathis alba (Araucariaceae).
Untuk kelas Gnetalopsida diwakili oleh Gnetum gnemon.
Ciri dari ordo Cycadales adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan duduk daun roset.
Ciri dari ordo Coniferales adalah memiliki perubahan bentuk daun serupa jarum seperti pada Pinus
Ciri dari Ordo Gnetales adalah ovulumnya lebih tertutup dari ordo yang lainnya sehingga dikatakan lebih maju, contohnya seperti Gnetum gnemon ( Melinjo ).
Keprimitifan/kemajuan suatu tumbuhan dilihat dari kedekatannya dengan tumbuhan paku dan kedekatannya dengan tumbuhan berbiji terbuka.
Semakin jauh kekerabatnnya/kemiripannya dengan tumbuhan paku dan lebih mirip dengan tumbuhan berbiji tertutup maka dapat dikatakan bahwa tumbuhan tersebut sudah lebih maju dari yang lainnya.
Spesies yang paling maju adalah Gnetum gnemon dan yang paling primitive adalah dari golongan Cycaceae yakni Cycas rumpii karena mirip dengan tumbuhan paku.
Keprimitifan/kemajuan suatu spesies dapat kita tentukan dengan cara seriasi.
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
ANALISA ZAT ADITIF PADA SUSU KOMERSIAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah :BIOKIMIA
Dosen : Edy Chandra, S.Si, MA
Disusun oleh
Nama : Supriyadi
NIM : 07460876
Prodi : IPA- BIOLOGI-2
Semester : IV ( empat )
DEPARTEMEN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SYEKH NURJATI
CIREBON
2009
ANALISA ZAT ADITIF PADA SUSU KOMERSIAL
A. TUJUAN
1. Praktikan Memahami prosedur analisa bahan makanan.
2. Praktikan Menyadari keberadaan zat aditif dalam bahan makanan.
3. Praktikan Terampil melakukan analisis terhadap zat aditif.
B. LANDASAN TEORI
Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota , pasti telah menggunakan zat aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara ilmiah, zat aditif makanan di definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk : pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal
Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya
Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a ) aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b) aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.
C. ALAT DAN BAHAN
- Gelas kimia 500 ml
- Batang pengaduk
- Corong
- Tabung reaksi
- Corong pisah
- Set destilasi sederhana
- Susu komersial
- Alkohol 95%
- Phennilhidrazinklorida
- Larutan feriklorida 0,5% dan 1%
- Asam asetat pekat
- Formalin
- HCL
- Eter
- Aquadest
- Amonium hidroksida
D. LANGKAH KERJA
o Tes formalin
- Mencampurkan Alkohol 95% kedalam sejumlah larutan susu dengan volume sama
- 5 ml filtrat ditambah 0,03g Phennilhidrazinklorida dan 4-5 tetes feriklorida 11%
- Diaduk kemudian di teteskan 1-2 tetes asam asetat pekat dalam penagas air untuk pedinginan dan melarutkan endapan yang berbentuk yang ditambahkan asam sulfat atau alkohol,jika mengandung formalin berbentuk warna merah.
o Tes Asam Salisilat
- Asamkan 100 ml susu dengan HCL hingga tidak terjadi endapan lagi kemudian ekstrasi dengan 50- 100 ml eter
- cuci lapisan eter dengan 5 ml aquadest (2x), menggunakan corong pisah dan mengamati residu yang diperoleh jadikan 3 bagian
- Menteteskan larutan feriklorida 0,5% terhadap bagian pertama jika mengandung Salisilat berbentuk warna violet
o Tes Benzoat
- Mengambil kedua bagian residu yang diperoleh pada B.3
- Bagian kedua dimurnikan dengan cara sublimasi dan diuji dengan titik kelelehanya
- Dan yang bagian ketiga dibasakan dengan menambahkan amonium hidroksida dan kelebihanya dapat di uapkan setelah itu larutan endapan yang berbentuk dalam air dan ditambahkan beberapa tetes feriklorida 0,5% endapan berwarna coklat menunjukan adanya asam benzoat
E. DATA HASIL PERCOBAAN
PENGAMATAN | HASIL | HASIL PENGAMATAN | |
+ - | |||
Tes formalin | ü | Mengandung formalin warna merah | |
Tes Asam salisilat | ü | Warna coklat menjadi unggu violet | |
Tes Benzoat | ü | Endapan dan berwarna coklat |
F. PEMBAHASAN
Zat Adiktif Adalah Zat-Zat Yang Ditambahkan Pada Makanan Selama Proses Produksi, Pengemasan Atau Penyimpanan Untuk maksud tertentu. Pada awalnya zat adiktif tersebut berasal dari bahan-bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat adiktif alami, umumnya zat adiktif tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk yang yang semakin bertambah dairi waktu kewaktu menuntut jumlah nakanan yang lebih besar sehingga zat adiktif tidak mencukupi lagi. Maka industri makanan membuat makanan dengan memakai zat adiktif buatan ( sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat adiktif buatan ini sangat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi secara terus menerus karena bisa menimbulkan penyakit kanker dan gangguan pencernaan.
Pada praktikum kali ini kita menganalisis adanya zat adiktif yang ada pada susu yang beredar dimasyarakat umum yang mana yang akan kita uji adalah susu sachet susu bendera ( Friad Flagh ). Susu yang diuji merupakan susu kemasan yang biasa dionsumsi oleh masyarakat luas dan mendapat izin BPPOM. Pada percobaan pertama: susu senyak 50 ml diberi larutan HCl sebanyak 5 tetes kemudian kita uji derajat keasaman dengan menggunakan kertasa indikator. Kemudian tambahkan n-Heksana sebanyak 25 ml kemudian dimasukkan kedalam corong pemisah kemudian kita kocok selama 5 menit. Setelah dikocok kemudian kita diamkan kembali sampai terjadi pemisahan, setelah larutan terpisah corong pemisahnya dibuka kemudian tambahkan Aquades sebanyak 5 ml pada sisa residu yang tersisa pada corong pemisah. Kemudian dikocok kembali setelah itu dipisahkan kembali sampai ada pengendapan dan sisanya ditambahkan kembali dengan Aqudes sebanyak 5 ml dikocok kembali dan sisanya dipanaskan dan dimasukkan kedalam alat destilasi dan air dikeluarkan. Akan tetapi air yang dikeluarkan adalah n-Heksananya dan titik didih residunya 84 OC. Pada Percobaan tes formalin Setelahkita diamati terjadi perubahan larutan endapan warna merah hal ini disebabkan karena menambahkan asam sulfat atau alkohol
Sisa residunya kemudian kita bagi menjadi 2 untuk percobaan kembali. Pada percobaan yang pertama sisa residu ditambahkan 5 tetes feriklorida ( FeCl3) 0,1%, maka hasil yang diperoleh terjadi perubahan warna karena warna larutan yang semula berwarna coklat berubah menjadi warna Violet yang berarti pada susu tersebut mengandung zat adiktif tapi dalam jumlah sedikit karena perubahan warna yang terjadi hanya sedikit. Sedangkan pada percobaan kedua sisa residu ditambahkan NH4OH sampai larutan menjadi bersifat basa kemudiankita tambahkan 5 tetes FeCl3 maka diperoleh hasil susu positif mengandung asam benzoat karena terdapat endapan dan warnanya berwarna coklat.
G. KESIMPULAN
Zat Adiktif Adalah Zat-Zat Yang Ditambahkan Pada Makanan Selama Proses Produksi, Pengemasan Atau Penyimpanan Untuk maksud tertentu. Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
· aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya.
· aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Cirebon,1 juni 2009
Asisten Praktikum Praktikan
Turisih w Supriyadi
DAPTAR PUSTAKA
- Edy Chandra dkk, 2008. Panduan Praktikum Biokimia. Pusat Laboratorium STAIN . Cirebon.
- Anna Poedjiadi, titin supriyatin. 1994. Dasar – Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta.
- Fessenden, Ralph J . Dan Joan S . Fessenden . 1997 . Dasar-dasar Kimia Organik . Jakarta : Binarupa Aksara.
- http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/asam-benzoat/.
- Kusnawijaya. 1993.BIOKIMIA. Exact Ganeca: Bandung
- Matsjeh. 1996. Kimia Organik II. UGM: Jakarta
HERNIA/TURUN BEROK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai orang awam, Anda lebih mengenal penyakit ini dengan nama lain yang lebih popular seperti turun berok atau burut atau kondor. Hernia berasal dari bahasa Latin yang berarti ruptur (pecah). Secara umum, hernia dibedakan atas hernia internal dan eksternal. Hernia internal tidak terlihat dari luar, sehingga tidak terdapat benjolan.
Contoh kasus ini adalah hernia diafragmatika pada bayi yang merupakan penonjolan organ perut ke dalam rongga dada akibat adanya suatu lubang pada diafragma. Gejala yang terlihat justru adanya bayi yang sesak saat lahir. Hernia yang lebih sering dikeluhan adalah hernia eksternal. Gangguan ini lebih sering terjadi di daerah perut dan sering diartikan sebagai penonjolan isi rongga perut melalui jaringan ikat yang lemah (defek) pada perut. Dinding yang lemah akan membentuk suatu kantong dengan lubang berupa cincin. Penonjolan ini terlihat sebagai suatu BENJOLAN. Benjolan tersering terjadi di pangkal paha dan bisa turun sampai skrotum (kantung kemaluan).
Benjolan akan keluar kalau berdiri dan menghilang jika berbaring/tidur. Kondisi menjadi lebih parah bila ada dorongan akibat peningkatan tekanan di dalam rongga perut, misalnya akibat mengejan ketika buang air besar (pada penderita ambein/wasir), mengejan ketika buang air kecil (pada penderita dengan pembesaran prostat), batuk-batuk atau sering mengangkat beban berat. Selain itu dengan adanya benjolan akan memberikan rasa tidak nyaman dan ukuran benjolan jika tidak di terapi besarnya tidak terbatas, bahkan ada yang mencapai 1/3 bawah paha yang sering disebut sebagai hernia permagna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa definisi dari penyakit hernia?
- Bagaimana tanda dan gejala penyakit hernia?
- Apa penyebab penyakit hernia?
- Apa saja Jenis-jenis penyakit Hernia?
- Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit hernia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dapat diperoleh yakni sebagai berikut:
- Untuk mengetahui apa definisi dari penyakit hernia.
- Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejala penyakit hernia..
- Untuk mengetahui apa penyebab penyakit hernia.
- Untuk mengetahui Jenis-jenis penyakit Hernia
- Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit hernia.
BAB II
HERNIA ( TURUN BEROK )
A. Penyakit Hernia
Hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria, karena hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya. Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma dan masih banyak lagi nama lainnya.
Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia yaitu usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak seharusnya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa di lipatan paha, atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, akan terasa nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Infeksi akibat hernia menyebabkan penderita merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus segera ditangani oleh dokter karena dapat mengancam nyawa penderita.Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik tua maupun muda. Pada anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Biasanya yang sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki. Pada orang dewasa, hernia terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena faktor usia.
Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan oleh batuk yang kronik, susah buang air besar, adanya pembesaran prostat pada pria, serta orang yang sering mengangkut barang-barang berat. Penyakit hernia akan meningkat sesuai dengan penambahan umur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat.
B. Gejala dan Tanda Penyakit Hernia
a. Gejala penyakit hernia
Sebenarnya sudah banyak masyarakat yang tahu tentang gejala awal penyakit hernia, namun seringkali tidak menyadarinya. Pada awalnya, gejala yang dirasakan oleh penderita adalah berupa keluhan benjolan di lipatan paha. Biasanya akan timbul bila berdiri, batuk, bersin, mengejan atau mengangkat barang-barang berat. Benjolan dan keluhan nyeri itu akan hilang bila penderita berbaring. Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama-kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh daerah perut sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi di dalam tubuh.
Sebenarnya tidak semua hernia harus dioperasi. Bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak-anak atau bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui operasi.
Gejala klinis yang biasa muncul tak berbeda jauh dari penyakit-penyakit pada umumnya, seperti mual muntah, susah makan, dan tubuh demam. Lantaran itulah, Cosmas mengimbau orang tua agar segera membawa bayinya ke dokter saat melihat gejala-gejala tadi, agar diagnosa penyakit si kecil dapat segera ditegakkan..Gejala khususnya muncul berdasarkan berat-ringan hernia:
1. Reponible
Benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak keluar masuk (kadang-kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan hernia dari tumor yang umumnya menetap. Ini adalah tanda yang paling sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Bisa dilihat secara kasat mata dan diraba, bagian lipat paha dan umbilikus akan terasa besar sebelah. Sedangkan pada bayi wanita, seringkali ditemukan bahwa labianya besar sebelah. Labia adalah bagian terluar dari alat kelamin perempuan.
2. Irreponible
Benjolan yang ada sudah menetap, baik di lipat paha maupun di daerah pusat. Pada hernia inguinalis misalnya, air atau usus atau omentum (penggantungan usus) masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian terjepit dan tidak bisa keluar lagi. Di fase ini, meskipun benjolan sudah lebih menetap tapi belum ada tanda-tanda perubahan klinis pada anak.
3. Incarcerata
Benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran makanan sudah terjadi di bagian tersebut. Tak hanya benjolan, keadaan klinis bayi pun mulai berubah dengan munculnya mual, muntah, perut kembung, tidak bisa buang air besar, dan tidak mau makan.
4. Strangulata
Strangulata ini adalah tingkatan hernia yang paling parah karena pembuluh darah sudah terjepit. Selain benjolan dan gejala klinis pada tingkatan incarcerata, gejala lain juga muncul, seperti demam dan dehidrasi. Bila terus didiamkan lama-lama pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. Sebagai akibatnya, akan terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan toxin di dalam darah yang dapat mengancam nyawa si bayi. Sangat mungkin bayi tidak akan bisa tenang karena merasakan nyeri yang luar biasa.
b. Tanda-tanda penyakit Hernia
Munculnya benjolan tersebut bisa saja menjadi tanda bahwa bayi menderita hernia.Banyak masyarakat yang masih menyangka kalau hernia hanya menyerang orang dewasa terutama manula. Padahal si kecil yang masih bayi bisa juga mengalaminya. Kasus bayi hernia bahkan tercatat cukup banyak. Dikatakan pula oleh dr. Cosmas Gora Triaswhoro, Sp.B., meski namanya terkesan cukup indah, hernia ternyata dapat menimbulkan bahaya. Bila terus didiamkan tanpa penanganan tepat, bahkan dapat menimbulkan komplikasi yang berat sampai kematian.
Selanjutnya, spesialis bedah dari RS Mitra International Jakarta ini menambahkan, hernia merupakan bentuk penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau suatu bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Bila terjadi di perut, isi perut dapat menonjol melalui bagian yang lemah. Kebanyakan organ yang menonjol adalah usus.
Hernia bukanlah penyakit turunan. Proses terjadinya hernia pada bayi berbeda dengan hernia pada orang dewasa yang biasanya terjadi karena kelemahan otot dinding perut. Sedangkan pada bayi, hernia yang terjadi di daerah perut akibat penyakit bawaan atau kongenital.
C. Jenis-jenis Hernia
1. Secara umum ada dua jenis hernia, yaitu internal dan eksternal.
- Hernia internal
Berada dalam tubuh dan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Contohnya hernia diafragmatika dimana hernia terjadi akibat adanya celah di diafragma (otot pemisah antara bagian perut dengan dada) karena pembentukan diafragma yang tidak sempurna. Contoh lainnya adalah hernia hiatal esofagus, yaitu hernia terjadi melalui celah masuknya esofagus yang masuk dari rongga dada, serta banyak lagi jenis lainnya.
- Hernia eksternal.
Dari jenis hernia ini yang paling sering dijumpai adalah hernia inguinalis yang muncul di lipat paha dan hernia umbilikalis yang muncul di daerah pusar. Bayi umumnya mengalami hernia eksternal yang bisa dideteksi secara kasat mata karena terlihat secara langsung.
Proses terjadinya hernia eksternal pada bayi umumnya disebabkan penyakit kongenital, yakni penyakit yang muncul ketika bayi dalam kandungan dan umumnya tidak diketahui penyebabnya. Secara umum bayi laki-laki lebih sering mengalami hernia dibandingkan perempuan karena proses penurunan testis/buah pelir yang merupakan organ reproduksinya berlangsung lebih kompleks. Hernia pun lebih sering terjadi pada bayi prematur, sebab pada saat kelahirannya proses penurunan testis dan pembentukan ligamen belum sempurna.
Yang perlu diketahui, Orang awam hanya dapat mendeteksi hernia eksternal, karena hernia internal terjadi dalam tubuh dan sulit dideteksi. Mendeteksi keberadaan hernia pada orang dewasa juga jelas lebih mudah ketimbang pada bayi. Ketika buang air misalnya, orang dewasa bisa merasakan adanya tonjolan di bagian perut yang umumnya lebih terasa. Namun pada bayi, meskipun terasa ada yang tidak nyaman pada tubuhnya, ia tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas. Itulah mengapa hernia pada bayi lebih sulit dideteksi sehingga memerlukan ketelitian orang tua. Walaupun sulit, lihat dan rabalah bagian lipat paha atau pusar si bayi. Hernia eksternal umumnya akan diketahui dari munculnya benjolan di bagian tersebut.
2. Jenis hernia berdasarkan letak keluarnya
a. Hernia inguinalis
Pada bayi laki-laki terjadi karena kegagalan proses penutupan kantung yang menutupi testis. Ketika di dalam kandungan, testis turun dari bagian perut ke bawah dan berhenti sesampainya di skrotum (kantung pelir). Proses penurunan ini dimulai waktu bayi masih berada dalam kandungan. Ketika turun, testis akan membawa selaput dari perut ke bawah sehingga membentuk kantung. Ketika lahir cukup bulan, umumnya proses perpindahan testis ini sudah selesai. Namun pada beberapa bayi, proses penutupan hingga menjadi ligamentum (jaringan ikat) tidak berjalan sempurna yang akhirnya menyisakan lubang. Nah, lubang inilah yang nantinya bisa menimbulkan herniasi. Bila hanya berisi cairan saja disebut hidrocele. "Pada hernia inguinalis, paling sering ditemukan di sebelah kanan, sekitar 67 persen, sisanya sebelah kiri," jelas Cosmas.
Pada bayi perempuan hernia terjadi melalui proses seperti ini: seperti halnya bayi laki-laki, bayi perempuan pun mengalami proses pembentukan organ tubuh bagian bawah yang hampir sama. Namun, bila laki-laki mengalami proses penurunan testis, maka perempuan tidak.
b. Hernia umbilicus
Pada bayi laki-laki dan perempuan hernia umbilikus terjadi bila penutupan umbilikus (bekas tali pusar) tidak sempurna. Seharusnya, bila penutupan membuat umbilikalis tetap terbuka. Bila hal ini terjadi, tentu akan menyisakan lubang sehingga usus bisa keluar masuk ke daerah tersebut.
D. Penyebab Penyakit Hernia
Pada orang dewasa, hernia terjadi karena dua faktor utama. Pertama, adanya otot dinding rongga, misalnya perut, yang lemah. Kedua, dorongan yang menyebabkan tekanan di dalam rongga perut meningkat. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi pada usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada wanita, kegemukan juga dapat memungkinkan timbulnya daerah yang lemah. Keadaan-keadaan itu, jika ditambah dengan faktor kedua tadi, dapat mengakibatkan usus terdorong ke dalam "daerah perbatasan" yang lemah tadi dan menonjol ke luar.
Pendapat lain menyatakan, kebiasaan merokok, penyakit yang mengenai jaringan ikat, dan penyakit gula (diabetes melitus) juga dapat mempengaruhi timbulnya hernia. Ketiganya berkaitan dengan gangguan metabolisme pada jaringan ikat.
Hernia ringan bisa bersifat reponibel, yaitu bagian usus yang keluar dapat masuk kembali ke rongga perut jika penderita berbaring atau didorong sendiri oleh penderita. Yang celaka bila hernia sudah masuk ke tahap selanjutnya, yang ireponibel. Pada tahapan ini isi hernia yang keluar tidak bisa masuk kembali meskipun didorong dari luar. Kita juga perlu waspada jika cincin hernia berdiameter kecil. Pasalnya, bila sudah ada usus yang keluar, dengan tekanan rongga perut yang bertambah, bagian usus dapat keluar lebih banyak lagi dari lubang itu. Bila terus berlanjut, bisa menjadi hernia inkaserata, yakni bagian usus yang terjebak tidak dapat kembali. Atau menjadi hernia strangulata karena usus yang terjebak tadi dapat mengalami pembusukan dan mati karena tidak mendapat pasokan darah.
E. Cara Mencegah dan Penanganan Hernia
a. Pencegahan penyakit hernia
Penyakit hernia bisa dialami sebagian laki-laki, baik yang tua maupun yang muda. Penyakit ini cukup berbahaya bagi penderitanya karena efeknya sangat beragam terutama rasa sakitnya tidak terbayangkan..Mengenai tentang cara pencegahan juga menghindari penyakit ini datang lagi bagi anda yang pernah mengalaminya. Ada beberapa cara pencegahannya secara Tradisional, diantaranya:
- Pertama: Bagi anda pekerja berat atau bekerja mengeluarkan tenaga untuk mengangkat beban-beban yang berat disarankan anda sewaktu anda mengangkat beban berat tersebut untuk menahan nafas anda. Karena dengan menahan nafas usus anda menuju kekelenjar testis tidak turun. Juga disarankan anda menggunakan pakaian dalam yang ketat sewaktu mengangkat-ngangkat beban yang berat.
- Kedua: bagi anda yang sudah pernah menderita penyakit ini jika tidak mau terulang atau kambuh lagi sebaiknya jangan melakukan kegiatan-kegiatan mengangkat beban-beban yang berat-berat.
- Cara ketiga: jika mau bersin diusahakan sebelumnya menahan salah satu telapak tangan anda di bawah pusar anda baru bersin.
- Cara keempat: Sebaiknya 1 minggu sekali usahakan untuk tidur dengan kaki diangkat, atau kaki dialas pakai bantal agar lebih tinggi dari kepala. jangan pernah makan sayur jantung pisang karena ini pantangan bagi orang yang pernah mengalami hernia agar penyakit ini tidak kambuh.
b. Penanganan Penyakit Hernia
Berhubung proses peningkatan dari satu fase ke fase berikutnya terjadi cukup cepat, Cosmas menyarankan, bawalah segera bayi Anda ke dokter begitu terlihat gejala awal hernia. Bila memang positif, meskipun masih sangat ringan, bayi harus segera dioperasi untuk mencegah tahap gangguan yang lebih berat. "Operasi yang biasa dilakukan adalah herniotomi untuk memotong kantung hernia kemudian diikat," kata Cosmas. Namun sebelumnya, saat pemeriksaan, dokter akan melakukan palpasi atau meraba isi hernia dengan ujung jarinya, apakah masih dapat dimasukkan kembali ke dalam perut atau tidak.
Meskipun kejadiannya jarang, setelah operasi sebaiknya waspadai kemungkinan kambuhnya hernia. Bila kekambuhan terjadi dalam beberapa bulan atau setahun, hal ini mungkin merupakan akibat dari pembedahan yang dilakukan. Namun kemungkinan kambuhan akibat kesalahan teknis sangat kecil. Nah bagi saudara yang menderita penyakit tersebut di atas, ramuan ini Insya Allah dapat menyembuhkan, paling tidak meringankan sakit saudara.
Bahan yang dibutuhkan
1.Satu butir telur ayam kampung.
2.Tiga sendok makan madu asli.
3.Tiga sendok makan minyak samin.
4.Air putih secukupnya.
Cara Meramu :
Tuangkan ke dalam gelas telur, madu dan minyak samin lalu tambahkan sedikit air, setelah itu aduk sampai tercampur rata. Kemudian minum diwaktu pagi hari, hasilnya akan anda rasakan pada perut yang terasa sakit. Dan bila dilakukan berulang-ulang akan cepat sembuh penyakit hernia ( poros ) yang anda derita.
BAB III
KESIMPULAN
Hernia atau turun berok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.
Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi di dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif.
Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang menyebabkan lemahnya otot dinding perut.
DAFTAR PUSTAKA
- Prawiroharjo, sarwono dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka
- http://obat-penyakit.com/hernia.html
- http://hal-wanita.blogspot.com/2009/01/waspadai-gejala-hernia.html
- http://www.dinohp.info/2009/07/cara-mencegah-penyakit-hernia.html
- http://www.dunia-ibu.org/artikel/kesehatan/penyakit-hernia.html
Langganan:
Postingan (Atom)