Senin, 03 Januari 2011

LAPORAN PRAKTIKUM


Add caption
PINOPHYTA ( GYMNOSPERMAE )

A. TUJUAN
• Untuk menemukan cirri-ciri familia-familia dalam kelas Cycodopsida, Gnetopsida, dan Coniferosida
• Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia pada masing-masing kelas
• Untuk membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan subkelas magnoliidae, Hammamelidae, dan Caryophyllidae

B. LANDASAN TEORI
Gymnospermae merupakan tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji. Gymnospermae berbeda dengan tumbuhan berbunga ( Angiospermae ) karena bakal biji pada tumbuhan Gymnospermae telanjang, tidak tertutup oleh daun buah ( Carpel). Bakal biji terdapat pada daun yang bermotidifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut ( Strobilus ). Tumbuhan Gymnospermae ini memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
Gymnospermae tidak memeliki bunga yang sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina. Pada umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua. Penyerbukan pada Gymnospermae hamper selalu dengan cara anemogami ( bantuan angin ). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relative panjang. Gymnospermae dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
• Cycadophyta ( sebagai kelas berakhiran –psida, sehingga menjadi Cycadopsida )
• Pinophyta ( Pinopsida )
• Gnetophyta ( Gnetopsida )
• Ginkgophyta ( Ginkgopsida )
Pinophyta atau Gymnospermae merupaka suatu kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak zaman Palaeozoikum. Kelompok-kelompok yang lebih kecil dari Pinophyta berkembang pada akhir Palaeozoikum dan awal mesozoikum kemudian menyusut pada akhir mesozoikum seiring dengan punahnya dinosaurus. Pada kenozoikum hanya tinggal 4 kelas dengan adanya penambahan kelompok Gnetopsida. Di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida. Kelas Ginkgopsida hanya ditemukan di daerah subtropics seperti jepang, China dan Aerika utara.
Cycadopsida diwakili oleh ordo Cycadales dengan dua familia (Cycadaceae, Zamiaceae). Coniferales dengan beberapa familia (Pinaceae, Araucariaceae, Podocarpaceae, Cupressaceae). Sedangkan Gnetopsida diwakili oleh ordo Gnetales dengan beberapa familia (Gnetacae, Ephedraceae, Welwitisiaceae).
Ordo Cycadales
Ordo cycadales yang semula hanya memiliki satu familia (Cycadaceae) kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Di dalam beberapa buku kedua familia tersebut masih sering disatukan. Di kebon Raya Bogor kedua familia tersebut sudah dinyatakan terpisah. Oada umumnya ada kemiripan antara anggota Cycadaceae dengan anggota Zamiaceae yaitu strobilus betina terminalis dan tunggal, juga strobilus jantannya besar. Daun besar dengan duduk daun roset mirip daun paku tiang.
Ordo Coniferales
Familia pada ordo Coniferales cukup banyak, tetapi kesemuanya memiliki kesamaan dalam bentuk strobilus sesuai dengan namanya. Kebanyakan anggota Coniferales jarang menggugurkan daunnya sehingga dikenal dengan “evergreen plant”. Bentuk daun anggota-anggota dalam Conifferales sangat bervariasi namun kebanyakan sempit dan mengalami perubahan bentuk berupa jarum, paku, sisik pisau bermata dua. Mikrospora atau serbuk sarinya ringan, kecil dan memiliki alat bantu sehinga mudah diterbangkan oleh angin.
Ordo Gnetales
Gntaceae merupakan salah satu familia dalam Gnetales yang sangat berbeda penampakannya dari ordo yang lain. Kebanyakan anggota ordo Gnetaceae memiliki habitus berupa liana. Ovulumnya lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam Pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka.(Anonim, 2009)


C. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
Lup Cycas rumphii
Jarum preparat Cupresus sp
Alat Tulis Juniperus sp
Kertas Pinus merkusii
Gnetum gnemon

D. LANGKAH KERJA

1. Ambil specimen tumbuhan kemudian amati secara bergantian untuk setiap karakteristik
2. Amati habitusnya dan percabangan batang dan bentuk tajuk
3. Amati daun yang mencakup jenis daun, pertulangan daun dan duduk daun.
4. Amati secara rinci stuktur alat perkembangbiakannya, bedakan antara strobilus jantan dan betina. Perhatikan juga apakah strobilus tersebut berada pada satu tanaman atau berbeda tanaman.
5. Khusus Gnetum gnemon dan pada habitusnya dan alat perkembangannya berupa kerucut jantan maupun betina tersusun dalam bentuk bulir. Amatilah kerucut jantan, dimana letak benang sarinya dan pada kerucut betina tunjukkan perianthiumnya. Sebutkan ciri-ciri spesifik Gnetum yang menyerupai Angiospermae.
6. Buatlah gambar dan klasifikasikan masing-masing specimen berdasar spesifikasi yang telah anda amati


E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Tumbuhan Pinophyta dikenal juga sebagai conifer. Ada conifer yang menghasilkan resin atau getah yang melindungi tumbuhan dari serangan jamur atau serangga. Sebagian besar conifer memiliki daun berbentuk jarum. Koniferr juga bersifat monoesis, dimana struktur reproduksi jantan dan betinanya berada pada satu tumbuhan. Biji conifer berkembang didalam satu runjung. Contoh tumbuhan ini adalah Pinus sp. Tumbuhan Pinophyta merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pinophyta ini dibagi menjadi 4 kelas namun di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas pinophyta yakni Cycadopsida, Coniferopsida dan Gnetopsida. Kelas Cycadopsida diwakili oleh family Cycadaceae yakni Cycas rumpii. Untuk kelas Coniferopsidales diwakili oleh anggota masing-masing familia yakni Podocarpus, Pinus mercusii, Araucaria dan Cupressus. Gnetales diwakili oleh satu spesies yaitu Gnetum gnemon dari family Gnetales.
Cycadophyta ( Pakis ) hidup di daerah tropis dan subtropics. Struktur reproduksi kikas mirip dengan tumbuhan conifer, tetapi bersifat diesis. Artinya runjung jantan dan betina pakis berda pada dua tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan ini adalah Cycas rumphii, Cycas revolute, serta Encephalartos transvenosus yang tingginya 9 meter dan hidup di Afrika Selatan.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies didunia ini yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini berupa pohon, biasanya tingginya 15-20 meter dan bercabang banyakj. Dimusim gugur daun tumbuhan ini akan berubah mewnjadi warna kekuningan. Tumbuhan ini bersifat diesis. Biji tumbuhan ini tidak berada di dalam runjung sehingga benar-benar terbuka ke udara bebas.
Gnetophyta berbeda dengan tumbuhan Gymnospermae lainnya karena memliki pembuluh kayu yang mengatur air pada bagian xilemnya, seperti pada Angiospermae. Tumbuhan ini mencakup tiga genus yaitu Gnetum, Epheda, dan Welwitschia. Spesies yang paling terkenal adalah pohon Gnetum gnemon ( Melinjo ).
Spesies-spesies yang sekarang masih ada mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia. Bermacam-macam tumbuhan biji terbuka merupakan penghasil bahan-bahan yang penting untuk industri kertas dan korek ( Pinus dan Agathis ); untuk obat-obatan ( Pinus, Ephedra, Juniperus sp. ); untuk bahan makanan ( Gnetum gnemon ). Selain itu , banyak pula ditanam sebagai tanaman Hias (Araucaria, Thuja, dan Cupressus).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tumbuhan Gymnospermae maka kita melakukan praktikum dengan metode observasi ke Taman Nasional Gunung Ciremai yang bertempat di Palutungan, Kuningan. Maka observasi ini kita melakukan penelitian tentang karakter, cirri- cirri serta habitat tumbuhan Gymnospermae (Cycas rumphii, Gnetum gnemon, Juniperus sp, Pinus merkusii dan Cupresus sp ). Dari hasil penelitian dapat kita peroleh hasil yang akan kita bahas secara detail dibawah ini:
1. Pinus merkusii
Divisio : Pinophyta
Class : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus mercusii
Pinus mercusii merupakan termasuk ke dalam kelas Coniferopsida dan familia Pinaceae. Pinus ini mempunyai cirri habitusnya adalah pohon berkayu dengan pola percabangan monopodial, memiliki daun seperti jarum yang panjang dengan duduk daun tersebar. Merupakan tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan. Alat kelaminnya berupa strobilus, dimana strobilus jantan letaknya di terminal dan betinanya letaknya aksilaris, biasanya strobilus betina lebih besar daripada yang jantannya. Memiliki jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang tersebar. Keterbukaan bijinya adalah agak terbuka. Ciri-cirinya:
• Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.
• Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas.
• Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
• Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dp strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris.
• Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
• Serbuk sari dengan dua gelembung udara dan Cotyledon banyak.
2. Cycas rumpii
Divisio : Pinophyta
Class : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumpii
Cycas rumpii atau lebih dikenal dengan nama pakis haji adalah anggota dari Cycadopsida. Tanaman ini habitusnya adalah pohon yang berkayu dengan pola percabangan monopodial. Daunnya termasuk daun tunggal partitus dengan tepi yang tak rata dengan duduk daun yang berhadapan. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan betinanya. Kedua strobilus tersebut terletak diterminal dengan strobilus betina lebih besar daripada strobilus jantan. Jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang spiral dan keterbukaan bijinya terbuka.
Ciri-ciri :
 Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
 Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
 Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
 Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
 Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
 Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
 Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.

3. Cupressus
Divisio : Pinophyta
Class : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
Familia : Cupressaceae
Genus : Cupressus
Spesies : Cupressus sp
Cupressus atau cemara kipas adalah tanaman yang termasuk kedalam kelas Coniferales, familia Cupressaceae. Habitus spesies ini adalah pohon yang berkayu. Tanaman ini memiliki daun yang bentuknya serupa sisik atau daunnya tersusun sangat rapat. termasuk jenis daun yang tunggal dengan tepi daun yang rata dengan duduk daun yang berseling atau roset.daun muda Cupressus ini tak menggulung. Termasuk ke dalam tumbuhan yang berumah satu (monocieous), strobilus terletak dalam satu pohon dan kedua-duanya letaknya aksilaris. Memiliki jumlah mikro dan makrofilnya beberapa dan berkarang. Dilihat dari keterbukaan bijinya, tumbuhan ini termasuk yang agak tertutup.
Ciri-ciri :
 Daun bentuk sisik & tersusun berhadapan atau berseling; sisik dan braktea bersatu.
Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
 Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan berbentuk kerucut,
 strobilus betina berbentuk bulat; terletak aksilaris.
 Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan dan Cotyledon banyak.

4. Gnetum gnemon
Divisio : Pinophyta
Class : Gnetalopsida
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Gnetum gnemon merupakan satu-satunya contoh yang diamati dalam kelas Gnetopsida. Merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial. Daunnya jenis tunggal dengan tepi yang rata, duduk daunnya berhadapan serta sudah memiliki pola pertulangan daun. Merupakan tumbuhan yang berumah dua dimana strobilus jantan dan betina terpisah, letak keduanya adalah sama-sama aksilaris. Jumlah mikrosporofi dan makrosporofil banyak dan berkarang. Keterbukaan bijinya sudah hampir tertutup.
Ciri- cirinya :
• Memiliki ovulum yang lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka
• Liana berkayu, beberapa tegak;
• Percabangan bersendi dan menebal;
• Daun sederhana, berhadapan, menyirip;
• Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku;
• Bunga jantan: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu;
• Bunga betina: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung dan Biji dilindungi perianth yang berdaging.
Keprimitifan suatu spesies jika dilihat dari hasil pengamatan adalah yang jumlah skornya paling sedikit. Namun pada dasarnya keprimitifan/kemajuan suatu spesies dilihat dari pola percabangannya, keterbukaan bijinya habitusnya atau lebih tepatnya sifatnya lebih mendekati tumbuhan berbiji terbuka. Artinya semakin mendekati sifat tumbuhan berbiji terbuka maka Pinophyta ini sudakh semakin maju. Selain itu juga sifatnya sudah jauh dari tumbuhan paku. Tumbuhan yang sudah memiliki kemajuan adalah yang sudah mempunyai pola pertulangan daun seperti pada Cycas atau pada Gnetum, namun jika dilihat dari keterbukaan bijinya, Podocarpus dan Gnemon memiliki biji yang hampir tertutup yang artinya sudah maju, tapi pada Cycas keterbukaan bijinya adalah terbuka. Jenis kelamin juga berpengaruh dari penilaian maju atau tidaknya tumbuhan ini, yang berjenis kelamin ganda atau berumah satu dianggap lebih primitive daripada yang berumah satu. Untuk penentuan skor keprimitifan/kemajuan tersebut tergantung dari aspek yang diamati, makin besar kemiripannya dengan tumbuhan berbiji tertutup maka poin yang diberikan besar tapi jika lebih mendekati tumbuhan paku maka skornya kecil. Dari hasil pengamatan kami yang paling maju perkembangannya adalah spesies dari familia Gnetaceae yakni Gnetum gnemon karena memiliki skor paling tinggi dan jika dilihat morfologisnya spesies ini sudah mirip seperti tumbuhan berbiji tertutup. Untuk yang paling primitive, kelompok kami mendapatkan skor paling sedikit pada spesies Cycas rumpii. Untuk skor penilaian dan hasilnya dapat dilihat di bagan skala filogeni atau bagan seriasi.

G. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Pinophyta memiliki 4 kelas, yakni Cycadopsida, Coniferopsida, Pinopsida, dan Gnetalopsida
 Kelas Cycalopsida diwakili oleh spesies Cycas rumpii dari familia Cycaceae
 Kelas Coniferopsida diwakili oleh spesies dari masing-masing kelas yakni Pinus mercusii (family Pinaceae), Araucaria sp, Podocarpus (Podocarpaceae), Araucaria sp dan Agathis alba (Araucariaceae).
 Untuk kelas Gnetalopsida diwakili oleh Gnetum gnemon.
 Ciri dari ordo Cycadales adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan duduk daun roset.
 Ciri dari ordo Coniferales adalah memiliki perubahan bentuk daun serupa jarum seperti pada Pinus
 Ciri dari Ordo Gnetales adalah ovulumnya lebih tertutup dari ordo yang lainnya sehingga dikatakan lebih maju, contohnya seperti Gnetum gnemon ( Melinjo ).
 Keprimitifan/kemajuan suatu tumbuhan dilihat dari kedekatannya dengan tumbuhan paku dan kedekatannya dengan tumbuhan berbiji terbuka.
 Semakin jauh kekerabatnnya/kemiripannya dengan tumbuhan paku dan lebih mirip dengan tumbuhan berbiji tertutup maka dapat dikatakan bahwa tumbuhan tersebut sudah lebih maju dari yang lainnya.
 Spesies yang paling maju adalah Gnetum gnemon dan yang paling primitive adalah dari golongan Cycaceae yakni Cycas rumpii karena mirip dengan tumbuhan paku.
 Keprimitifan/kemajuan suatu spesies dapat kita tentukan dengan cara seriasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar