LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah :TAKSONOMI TUMBUHAN
Dosen : Novianti Muspiroh, MP
Disusun oleh
Nama : SUPRIYADI
NIM : 07460876
Prodi : IPA- BIOLOGI-2
Semester : IV ( empat )
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PROGRAM STUDI IPA – BIOLOGI
CIREBON 2009
FUNGI
A. LATAR BELAKANG
A.1 Praktikum I
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
B. TUJUAN
• Mengamati beberapa bentuk fungi basidiomycotina
• Menggambarkan masing-masing preparat fungi basidiomycotina
• Merangkum karakteristik preparat basidiomycotina.yang membedakan satu dengan yang lainnya.
C. ALAT DAN BAHAN
• Volvariela volvaceae. Ostreatus pleurotus. Auricularia polytrica, pisau, tissu, mikroskop
D. LANGKAH KERJA
• Mengambil masing-masing preparat kemudian mengamati dengan bantuan mikroskop kemudian menggambarnya.
E. DATA HASIL
Jamur merang depan jamur merang belakang j.merang masa kancing
A.2 Praktikum II
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara : membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang"). Posisi fungi dalam taksonomi Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Cara hidup
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:Saprofit, Parasit, Mutual Habitat Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau d air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.Reproduksi Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.
B. TUJUAN
• Mengamati struktur sel dan talus dari preparat cendawan
• Merangkum karakter utama dari masing –masing preparat cendawan yang membedakanya antara divisi yang satu dengan yang lainya.
C. ALAT DAN BAHAN
• Ragi yang telah dicampur air dan dibiarkan 24 jam, oncom, tempe, roti yang telah berwarna kehijauhan, gelas obyek, gelas penutup dan mikroskop.
D. LANGKAH KERJA
1. Mengambil setetes ragi yang telah dicampur gula, kemudian diamati dengan mikroskop:
2. Mengambil sedikit jamur yang diatas oncom (dage),tempe dan roti dengan bantuan jarum preparat, kemudian diamati dengan mikroskop:
E. DATA HASIL
Jamur tempe jamur roti jamur oncom
Yeast w.m Ragi Sebelum Reaksi Ragi Sesudah Reaksi
F. PEMBAHASAN
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.
F.1. Pembahasan I ( Jamur Tingkat Tinggi )
Klasifikasi jamur tiram
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycotina
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Filum : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotusastreatus
Klasifikasi jamur merang
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycotina
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Filum : Plutaceae
Genus : Volvariella
Spesies : Volvoriella volvacea
Klasifikasi jamur kuping
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycotina
Kelas : Heteobasidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Filum : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia polytricha
Jenis jamur diatas ( jamur kuping, jamur merang, jamur tiram ) merupakan masuk kedalam divisi Basidiomycotina. Jamur pada divisi ini mempunyai ciri-ciri hidupnya bersifat heterotrof dan ada juga yang bersifat saprofit, ukurannya makroskopis dan mikroskopis serta selnya multiseluler, hifanya bersekat dan hifa vegetatifnya mempunyai satu inti yang haploid, memiliki badan buah yang disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium, dan umumnya badan buahnya berbentuk seperti payung yang terdiri atas bagian batang dan tudung, tetapi ada juga yang seperti lembaran-lembaran berlekuk.
Basidiomycotina merupakan kelompok jamur yang sangat tingkat tinggi perkembangannya dibandingkan kelompok jamur lainnya. Bagian pertama dari nama divisi ini berasal dari organ penghasil spora berbentuk gada yang khas yang disebut basidium. Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai dan badan penghasil spora. Kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik. Contoh spesies.
• Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
• Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
• Exobasidium vexans :parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau blister blight.
• Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropia
• Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.
• Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum
Pada praktikum kali ini kita mengamati tentang jamur tingkat tinggi yaitu jamur kuping, jamur merang dan jamur tiram. Jamur kuping (Auricularia polytricha) merupakan jamur mirip dengan telinga sehingga orang menyebutnya jamur kuping ( Bahasa Daerah). Jamur kuping bersifat saprofit pada kayu yang sudah mati, tubuh buahnya enak dimakan, dan berwarna kecoklatan. Jamur Merang (Volvariella volvacea) merupakan jamur yang memiliki sumber protein dan terdapat pada tumpukan merang ( Jerami padi ), jamur merang banyak dikonsumsi manusia karena kelezatannya dan bernilai gizi tinggi. Jamur merang memiliki kadar kalori yang tinggi dan kadar kolesterol rendah, bentuknya seperti payung byang terdiri atas pileus (tudung) dam lamellae ( bilah-bilah) serta memiliki basidium yang menghasilkan Basidiospora.
Jamur Tiram ( Pleurotusastreatus) merupakan jamur yang hidup pada subtrat /medium yang mengandung banyak lignin dan selulosa contohnya pada serbuk gergaji. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau Jamur tiram putih adalah Jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem.Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga Jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom Di alam bebas, Jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Pembudidayaan jamur tiram biasanya dilakukan dengan media tanam serbuk gergaji. Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan baku obat statin.Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.
F.2 PEMBAHASAN II ( Fungi Tingkat Rendah )
Klasifikasi jamur oncom
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycotina
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordaliares
Filum : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora Crassa
Klasifikasi jamur tempe
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycointa
Kelas : Zygomycetes
Ordo : Muscorales
Filum : Muscoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus oligosporus
Klasifikasi jamur Roti
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycotina
Kelas : Eurotimycetes
Ordo : Eurotiales
Filum : Trichocomaceae
Genus : Penicillium
Spesies : Penicillium requeforti
Klasifikasi jamur yeast w.m (khamir/ saccharomyces)
Kingdom : Fungi
Fy : Ascomycota
Kelas : Saccharomycotina
Ordo : Schizosaccharomycetes
Filum : Saccharomyceae
Genus : Saccharomyces
Spesies : S. Cerevisiae
Klasifikasi jamur lichenes
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Lecanorales
Filum : Stereocaplaceae
Genus : Piliphorus
Spesies : Piliphorus acicularis
Jenis jamur diatas ( jamur Roti, jamur oncom jamur tempe ) merupakan masuk kedalam divisi Zygomycotina. Jamur pada divisi ini mempunyai ciri-ciri Tubuhnya multiseluler dan terdiri atas Hifa tidak bersekat.Habitat umumnya di darat sebagai saprofit. Reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.Contoh spesies: Mucor mucedo biasa hidup di kotoran ternak dan roti dan Rhizopus oligosporus yaitu jamur tempe.
Selanjutnya Jenis jamur diatas (jamur yeast w.m (khamir/ saccharomyces). Dan jamur lichenes ) merupakan masuk kedalam divisi Ascomycotina. Jamur pada divisi ini mempunyai ciri-ciri Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).Reproduksinya secara Vegetatif pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia Generatif Membentuk askus yang menghasilkan askospora. Contoh spesies:
Sacharomyces cerevisae sehari-hari dikenal sebagai ragi dan berguna untuk membuat bir, roti maupun alcohol dan mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
Neurospora sitophila jamur oncom.
Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika penisilin.
Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna untuk mengharumkan keju.
Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap. Aspergillus wentii untuk membuat kecap.
Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin dan hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
G. KESIMPULAN
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Ciri-ciri umum jamur:
• Sel jamur bersifat eukariotik (mempunyai selaput inti)
• Memiliki dinding sel yang mirip dengan dinding sel tumbuhan
• Bersifat heterotrof (tidak dapat mensintesis makanan sendiri)
• Tidak mengandung klorofil.
• Bersifat kosmopolit yaitu dapat hidup semua tempat terutama tempat yang lembab
G.1 Kesimpulan Pembahasan I
Jamur kuping, jamur merang dan jamur tiram merupakan masuk kedalam divisi Basidiomycotina. ciri-ciri hidupnya:
bersifat heterotrof dan ada juga yang bersifat saprofit,
ukurannya makroskopis dan mikroskopis serta selnya multiseluler,
hifanya bersekat dan hifa vegetatifnya mempunyai satu inti yang haploid
memiliki badan buah yang disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium
Jamur kuping bersifat saprofit pada kayu yang sudah mati, tubuh buahnya enak dimakan, dan berwarna kecoklatan. Jamur Merang (Volvariella volvacea) merupakan jamur yang memiliki sumber protein dan terdapat pada tumpukan merang ( Jerami padi ). Jamur Tiram ( Pleurotusastreatus) merupakan jamur yang hidup pada subtrat /medium yang mengandung banyak lignin dan selulosa.
G.2 Kesimpulan Pembahasan II
Jamur Roti, jamur oncom jamur tempe merupakan masuk kedalam divisi Zygomycotina. ciri-cirinya :
• Tubuhnya multiseluler
• Terdiri atas Hifa tidak bersekat.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif
,
Jamur yeast w.m (khamir/ saccharomyces) Dan jamur lichenes merupakan masuk kedalam divisi Ascomycotina.ciri-cirinya :
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler
• Hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit
• Reproduksinya secara Vegetatif
Cirebon ,8 juni 2009
Asisten Praktikum Praktikan
Turisih w Supriyadi
Mengetahui Dosen Mata kuliah
Novianti Muspiroh, MP
DAFTAR PUSTAKA
Buku panduan praktikum taksonomi tumbuhan oleh : Novianti Muspiroh, MP
Selamet Sumurat Juli, Kesehatan Lingkungan, 2004.Bandung, Gajah Mada University Press,
Rochyadi, Hadi. Pegangan Biologi.1994. Bandung:CV.ARMICO John w Kimball. 2007. biologi jilid 3. Jakarta : Erlangga
Pendamping/Praweda/Biologi/001%20Bio%201-2b3. hhtm 02 Juni 2009 13.00. D+Net: Cirebon.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur. 02 Juni 2009 13.00. D+Net: Cirebon.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_merang 02 Juni 2009 13.00. D+Net: Cirebon.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram 02 Juni 2009 13.00. D+Net: Cirebon.
www.google.com//fungi.id.com.co.id//wikipedia. Tanggal 7juni pukul 13.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar