Minggu, 02 Januari 2011

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE

MAGNOLIOPHYTA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata kuliah : Taksonomi Phanerogamae
Dosen : Novianti Muspiroh, M.P.










Disusun Oleh :
SUPRIYADI
TARBIYAH BIO B / V
07460876





DEPARTEMEN AGAMA R.I
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2009
MAGNOLIOPHYTA

A. TUJUAN
Mengenal, mengamati dan memahami ciri-ciri divisi Magnoliophyta klas Magnoliopsida (Sub klas Magnoliidae dan Hammameliidae), sifat-sifat famili Magnoliaceae, Annonaceae dan Moraceae.

B. LANDASAN TEORI
Sifat-sifat utama dari divisi ini adalah:
1. Adanya trakea dan xylem
2. Adanya elemen tapis (‘sieve element’) dan pengatur dalam floem.
3. Kantung embrio dengan delapan inti (satu telur, dua sinergid, tiga antipoda dan dua inti polar).
4. Pembuahan ganda
5. Karpel yang menutup
Pembuahan ganda, satu inti sperma membuahi sel telur dan inti sperma lain membuahi dua inti polar, tidak ditemukan pada golongan lain. Adanya karpel yag membungkus ovul adalah sifat yang khas. Perkecambahan serbuk sari pada permukaan stigma, tidak langsung pada ovul, juga sifat penting pada Magnoliophyta. Diantara tumbuhan yang hidup di bumi ini Magnoliophyta mempunyai jumlah jenis yang terbedar, dari berukuran beberapa milimeter seperti Liana sampai pohon-pohon yang berukuran dewasa.
Sisitem klasifikasi yang digunakan berdasarkan sistem Cronquist yang menggolongkan tumbuhan berbiji tertutup menjadi divisi Magnoliophyta dan membagi menjadi dua kelas Magnoliopsida dan kleas Liliopsida. Magnoliopsida dibagi menjadi enam anak kelas. Yaitu Magnoliidae, Hammameliidae, Caryophyllidae, Dillenidae, Rosidae dan Asteridae. Sistem klasifikasi ini diterima luas.
Anak klas Magnoliidae terdiri dari 8 bangsa, 318 suku, 169.400 jenis, diantara ordo yang terbesar adalah Magnoliales dengan beberapa famili yaitu Magnoliaceae dan Annonaceae. Sedangkan anak kelas Hammamelidae terdiri dari 11 bagsa, 24 suku,  3400 jenis dengan salah satu bangsa yaitu Urticales dengan famili Moraceae.

C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat:
- Lup
- Jarum preparat 2. Bahan:
- Ficus benyamina (Beringin)
- Artocarpus heterophyllus (Nangka)
- Cananga odorata (Kenanga)
- Annona squamosa (Srikaya)
- Michelia champaca (Cempaka kuning)
- Piper betle (Sirih)
- Casuarina sp.

D. LANGKAH KERJA
1. Memperhatikan untuk famili Magnoliaceae: letak dan bentu daun penumpu, periantium tersusun dalam spiral atau lingkaran (3 atau lebih lingkaran), stamen banyak tersusun spiral, pistilum banyak lepas.
2. Memperhatikan untuk famili Annonaceae: letak dan bentuk daun penumpu, Perianthium dalam tiga lingkaran masing-masing tiga helai, satu atau dua lingkaran luar sepaloid, stamen banyak, tersusun spiral; pistilum beberapa sampai banyak.
3. Memperhatikan untuk famili Moraceae: letak dan bentuk daun penumpu, bunga dalam perbungaan yang membentuk piala atau periuk (hypanthodium), uniseksual, sepal lepas atau bersatu kadang tidak ada atau apetal. Buah majemul dalam reseptakel yang berdaging membentuk piala dan disebut sikonum.
4. Masing-masing bahan membuat klasifikasinya. Menggambar morfologi; menyebutkan bagian-bagiannya. Membuat diagram bunganya; menentukan rumus bunganya.









E. HASIL PENGAMATAN

1. Beringin ( Ficus Benjamina )
Ciri- cirri :
Akar : Radik aerus ( akar udara/ gantung)/ menjuntai
Tulang daunnya : Menyirip
Batang : berkambium
Bentuk batang : bulat
Bentuk daun : Bundar telur
Duduk daun : tersebar
Cair pangkal daun : tersebar
Tepi daun : bergelombang
Cirri permukaan : gundul
Cirri daun ujung : meruncing
Cirri lain : berbuah sekaligus berbunga dalam satu bongkol
Morfologi:
- Batang (caulis):
▪ Tegak (erect)
▪ Bentuknya bulat (teres)
▪ Permukaan kasar
▪ Kulitnya berwarna coklat kehitaman
▪ Percabangan simpodial
- Daun (folium):
▪ Termasuk daun tunggal (folium simplex)
▪ Tangkai daun (petiole): pendek
▪ Letak daun bersilang berhadapan
▪ Bentuknya lonjong
▪ Tepi daun (margo folii): rata (integer)
▪ Ujung daun (apex): runcing (acutus)
▪ Pangkal daun (leaf base): tumpul
▪ Tulang daun (nervatio): menyirip (penninervis) dan tidak jelas
▪ Berwarna hijau
▪ Permukaan daun bagian ats mengkilat (nitidus)
▪ Termasuk daun tidak lengkap (incomplete leaf)
▪ Duduk daun tersebar (sparsa)
▪ Daun penumpu ketiak (axillaris)
2. Arthocarpus heterophyllus ( Nangka)
Ciri- cirri :
Akar : tunggang/ akar enggrang
Tulang daunnya : Menyirip
Batang : berkambium
Bentuk batang : bulat silendris
Bentuk daun : Bundar telur terbalik ( obovate )
Duduk daun : tersebar dan terangkai
Cair pangkal daun : meruncing
Tepi daun : Rata
Cirri permukaan : gundul
Cirri ujung daun : tumpul
Tipe buah : berdaging dan berda dipangkal bongkol.
Cirri lain : - bunga jantan ( dalam bongkol, head, dan berwarna hijau) dan bunga betina ( dalam bongkol, selindris/ lonjong dan berwarna hijau tua )
Morfologi:
Batang (caulis):
▪ Tegak, berkayu, bulat, kasar,
▪ Berwarna hijau kotor.
Daun (folium):
▪ Daun tunggal (folium simplex) dan berseling.
▪ Berwarna hijau
▪ Bentuk helaian daun (lamina): lonjong
▪ Daun penumpu bulat telur lancip
▪ Tulang daun (nervatio): menyirip (penninervis)
▪ Daging daun (interfenium): tebal
▪ Tepi daun (margo folii): rata (integer)
▪ Ujung daun runcing (acutus)
▪ Panjang daun 5-15 cm, lebar 4-5 cm
▪ Panjang tangkai daun (petiole) lebih kurang 2 cm
Bunga (flos):
▪ Bunga majemuk yang berbentuk bulir (spica)
▪ Bunga berada di ketiak daun
▪ Bunga berwarna kuning
▪ Bunga jantan dan betinanya terpisah dengan tangkai yang memiliki cincin
▪ Bunga jantan ada di batang baru diantara daun atau di atas bunga betina
3.Piper betle ( Daun sirih)
Ciri- cirri :
Akar : pelekat
Tulang daunnya : Menyirip
Bentuk batang : bulat
Bentuk daun : Bundar telur
Duduk daun : tersebar
Cirri pertulangan daun : Melengkung
Ciri pangkal daun : Membundar
Tepi daun : rata
Cirri permukaan : gundul
Cirri daun ujung : meruncing
Morfologi:
Batang (caulis):
▪ Terna (tumbuhan berkayu)
▪ Berbuku-buku
▪ Beralur
▪ Berwarna hijau keabu-abuan atau kecoklatan
▪ Permukaan batang kasar dan berkerut-kerut
Daun (folium):
▪ Termasuk daun tunggal (folium simplex)
▪ Helaian daun (lamina) berbentuk bundar telur (ovate) sampai lonjong
▪ Berwarna hijau kekuningan
▪ Tangkai daun (aksis) agak panjang
▪ Tepi daun (margo folii): rata (integer)
▪ Ujung daun (apex): meruncing (acutus)
▪ Pangkal daun (basis) berbentuk jantung (cordate) atau agak bundar berlekuk sedikit.
▪ Pinggir daun rata agak menggulung ke bawah.
▪ Tulang daun (nervatio): melengkung (curvinerve)
▪ Tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat pendek, tebal, berwarna putih.
▪ Daging daun (interferium): tipis
▪ Permukaan atas daun rata berwarna hijau dan licin agak mengkilat
▪ Permukaan atas daun berwarna lebih tua dari permukaan bawah.
▪ Tangkai daun (aksis) berbentuk bulat, berwarna coklat kehijauan, panjangnya 1,5-8 cm
▪ Daun penumpu ketiak (axillaris)

4.Michelia champaca (cempaka kuning)
Ciri- cirri :
Akar : tunggang
Tulang daunnya : Menyirip
Batang : berkambium
Bentuk batang : bulat
Bentuk daun : lanset
Duduk daun : berselang seling dan tersebar
Cair pangkal daun : meruncing
Tepi daun : rata
Cirri permukaan daun: kasar
Cirri daun ujung : meruncing
Cirri lain : kepala putik clafate
Morfologi:
Batang (caulis):
▪ Terna (tumbuhan berkayu)
▪ Berbentuk bulat
▪ Bercabang
▪ Berwarna putih kotor
Daun (folium):
▪ Termasuk daun tunggal (folium simplex)
▪ Berbentuk bulat
▪ Ujung daun (apex) dan pangkal daun (leaf base): runcing (acutus)
▪ Pertulangan daun (nervatio): meruncing (penninervis)
▪ Tepi daun (margo folii): rata (integer)
▪ Berwarna hijau mengkilap (nitidus)
▪ Permukaan daun kasar (scaber)
▪ Daging daun (interferium): tebal
▪ Duduk daun tersebar (sparsa) tanpa daun penumpu.
5.Annona squamosa (srikaya)
Morfologi:
Batang (caulis):
▪ Bentuknya bulat (teres)
▪ Permukaan batang berusuk (costatus)
▪ Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
▪ Percabangan batang simpodial
▪ Semak semi-hijau abadi atau pon yang meranggas.
▪ Kulit batang berwarna coklat muda.
Daun (folium):
▪ Termasuk daun majemuk (folium compositum)
▪ Daun berwarna hijau
▪ Ujung daun (apex) dan pangkal daun (basis) berbentuk runcing (acutus)
▪ Bangun daun memanjang (oblongus)
▪ Tulang daun (nervatio): menyirip (penninervis)
▪ Tepi daun (margo folii): rata (integer)
▪ Daging daun (interferium) seperti kertas (papyraceus)
▪ Permukaan daun bagian atas mengkilat (nitidus)
▪ Helaian daun (lamina) berbentukelips memanjang (oblongus) sampai bentuk lanset (lanceolatus)
▪ Ujung daun (apex): tumpul (obtuse) sampai meruncing pendek (acute)
▪ Daun kelopak segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup, kecil.
▪ Mahkota daun mahkota segitiga yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang terdalam sangat kecil atau mereduksi.
▪ Bagian bawah daun sedikit berbulu balig (pubescent) atau melokos (glabrescent)
▪ Duduk daun tersebar (sparsa)
▪ Tidak mempunyai daun penumpu (stipula)
6.Cananga odorata ( Kenanga)
Ciri- cirri :
Akar : Serabut
Tulang daunnya : Menyirip
Batang : tidak berkambium
Bentuk batang : bulat
Bentuk daun : lanset
Duduk daun : tersebar
Ciri pangkal daun : runcing
Tepi daun : bergelombang
Cirri permukaan : puberulent
Cirri daun ujung : meruncing
Letak bunga : aksilar
Bentuk daun : kendi
Tipe simentri bunga : beraturan
Tipe Kepala Putik : Capitale
Morfologi:
Batang (caulis):
▪ Batangnya lurus dan kuat
▪ Cabang agak rapat
▪ Kayunya keras
▪ Berwarna kelabu
▪ Pada pangkal batang terdapat lekukan-lekukan
▪ Batang mudah patah
Daun (folium):
▪ Daun tunggal setangkai
▪ Bentuk daun lonjong
▪ Urat daun kecil sehingga nampak halus
▪ Permukaan daun rata (datar)
▪ Daun berwarna hijau muda dan tersusun berselang-seling
▪ Daun berbentuk eliptikal berukuran panjang 7-23 cm dan lebar 4-10 cm
▪ Bagian tepi daun (margo folii) berbentuk keriting atau berombak (rephandate)
▪ Pangkal daun (basis) berbentuk membulat
▪ Pada permukaan bawah daun berbulu halus
▪ Daun penumpu (stipula) bebas (libere)
Bunga (flos):
▪ Bunga majemuk, pendekdan menggantung.
▪ Bunga berwarna hijau ketika muda dan menjadi kuning setelah masak
▪ Bunga beraroma harum
▪ Bunga muncul pada batang daun atau ranting bagian atas pohom
▪ Mahkota bunga (corolla) umumnya berjumlah 6, namun terkadang berjumlah 8 atau 9
▪ Bunga bedaging
▪ Bunga terlepas satu sama lain
▪ Bunga tersusun dalam 2 lingkaran yang masing-masing biasanya berjmlah 3
▪ Benang sarinya (stamen) berjumlah banyak
▪ Ruang tempat sari berhubungan terdapat di ujung tangkai sari (filamen)

7. Casuarina sp. ( Cemara )
Ciri- cirri :
Akar : tunggang bercabang
Tulang daunnya : jarum
Batang : berkambium
Bentuk batang : bulat
Bentuk daun : jarum
Duduk daun : berberkas
Cair pangkal daun : meruncing
Percabangan batang : menggarpu
Ciri ujung daun : Meruncing
Morfologi:
▪ Batang berkayu (pohon-pohon) yang habitusnya menyerupai Coniferinae.
▪ Cabang-cabang yang muda berwarna hijau.
▪ Cabang-cabang jelas dan berbuku-buku.
▪ Daun-daun tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang.


F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami mengamati spesimen tumbuhan dari divisi Magnoliophyta, yaitu Ficus benyamina (Beringin), Artocarpus heterophyllus (Nangka), Cananga odorata (Kenanga), Annona squamosa (Srikaya), Michelia champaca (Cempaka kuning), Piper betle (Sirih) dan Casuarina sp ( cemara ). Adapun ciri-ciri dari divisi ini yaitu Adanya trakea dan xylem, adanya elemen tapis (‘sieve elements’) dan pengatur dalam floem, Kantung embrio dengan delapan inti (satu telur, dua sinergid, tiga antipoda dan dua inti polar), Pembuahan ganda, dan Karpel yang menutup.
Berikut ini akan dikupas lebih lanjut mengenai specimen yang kami amati:
1. Ficus benyamina (Beringin)
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae

Genus : Ficus
Spesies : Ficus benyamina
Ficus benjamina atau beringin termasuk dalam suku Moraceae atau ara-araan. Nama Lokal Caringin (Sunda), waringin (Jawa, Sumatera); Chinese banyan, (China), banyan tree (Inggris).Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, beringin mempunyai habitus berupa pohon yang bergetah. Pohonnya tegak (erect), bentuknya bulat (teres), permukaannya kasar, kulitnya berwarna coklat kehitaman dan mempunyai percabangan simpodial. Percabangan simpodial adalah batang yang pertumbuhannya di dominiroleh kuncup samping (lateral bud). Kuncup ujung pertumbuhannya lambat atau tereduksi sehingga justru cabang ke samping yang tampak dominan, tetapi kuncup ujung masih terlihat eksistensinya. Daun beringin termasuk daun tunggal (folium simplex). Daun tunggal adalah daun yang pada satu aksisnya (tangkai daun0 hanya mendukung 1 helaian daun. Kuncup pada umumnya terletak di ketiak daun. Ciri khas daun tunggal adalah terbentuknya tidak bersamaan dan gugur dari urutan tua ke muda. Beringin mempunyai daun berwarna hijau, mempunyai tangkai daun (petiole) yang pendek, letak daunnya bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi daunnya (margo folii) rata (integer), ujung daun (apex) berbentuk runcing (acutus), pangkal daun (leaf base) tumpul, tulang daunnya (nervatio) menyirip (penninervis) dan tidak jelas, permukaan daun bagian atas mengkilat (nitidus). Beringin mempunyai duduk daun tersebar (sparsa) dan mempunyai daun penumpu di ketiak yang disebut axillaris.
Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5 – 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih.Untuk Penyakit Pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri rematik sendi, Luka terpukul (memar), influenza, radang saluran napas (bronkhitis); Batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (acute enteritis), Disentri, kejang panas pada anak..
2. Artocarpus heterophyllus (Nangka)
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Arthocarpus
Spesies : Arthocarpus heterophyllus
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami amati, batang nangka tegak, berkayu, berbentuk bulat dan permukaannya kasar, berwarna hijau kotor. Daun nangka termasuk daun tunggal (folium simplex), tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin. Nangka mempunyai pertulangan daun (nervatio): menyirip (penninervis).
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.




3. Piper betle (Sirih)
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Pper
Spesies : Piper betle
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain dengan menggunakan akar pelekat. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Permukaan daun bagian atas berwana lebih tua dari pada permukaan bagian bawah. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.


4. Michelia champaca (Cempaka kuning)
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Spesies : Michelia champaca

Cempaka atau lia Champaka Linn adalah sejenis pohon berkayu yang memiliki tinggi rata-rata 30 meter. Konon, tumbuhan ini berasal dari India dan banyak tersebar di Asia Tenggara dan Asia Timur. Berdasarkan hasil pengamatan, daun Cempaka berbentuk telur taji. Bagian bawah daun yang hijau itu terdapat bulu halus. Tiap kuncup daun dilindungi oleh 2 daun pelindung. Untuk bunga, warnanya putih, kuning, atau merah. Bentuknya seperti bunga Tulip. Buahnya ternyata enak untuk dimakan. Dalam pertumbuhannya, buah menjadi bulir panjang yang terdiri atas buah kecil- kecil berbentuk jantung. Biji dalam buah itu rasanya pahit. Kayunya sangat bagus untuk digunakan sebagai bagian dari bangunan rumah. Hanya saja, belum banyak orang yang menggunakan kayu Cempaka untuk kebutuhan tersebut.
Kulit kayunya berwarna coklat. Jika dibelah, warnanya kuning muda dan mudah terpecah. Bila dirasakan, kayu Cempaka terasa pahit dan agak wangi. Sedangkan, untuk kulit akarnya, warnanya merah, rasanya pahit, dan sangat tajam. Di dalam kulit dan daunnya, terdapat kandungan alkaloida dan zat samak. Kulit kayu dan akarnya juga mengandung damar. Asam damar juga terdapat pada bijinya, selain kandungan olein. Bunganya yang harum itu, terdapat minyak terbang (cheraniol, linalol, methuleugenol, asam benzoe, nerol, dan methulaethulazijnzuur).

5. Annona squamosa (Srikaya)
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

SubKelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa

Srikaya atau serikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, srikaya termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya.Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.

6. Cananga odorata (Kenanga)
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

SubKelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona odorata

Kenanga (Cananga odorata) adalah nama bunga dari pohon yang memiliki nama yang sama. Ada dua forma kenanga, yakni Cananga odorata forma macrophylla, yang dikenal sebagai kenanga biasa. Kemudian Cananga odorata forma genuina atau kenanga filipina, yang juga disebut ylang-ylang. Selain itu masih dikenal kenanga perdu (Cananga odorata varietas fruticosa), yang banyak ditanam sebagai hiasan di halaman rumah.
Pohon kenanga Cananga odorata forma macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi. Pohon kenanga ylang-ylang juga berupa pohon, tetapi tidak setinggi pohon kenanga biasa. Kenanga perdu yang biasa ditanam di halaman rumah, hanya bisa tumbuh paling tinggi 3 meter.

7. Casuarina sp. ( Cemara )
Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Famili : Casuarinaceae

Genus : Casuarina

Spesies : Casuarina sp.

Casuarina sp. termasuk dalam bangsa casuarinales atau verticillatae dan termasuk juga dalam suku Casuarinaceae. Berdasarkan hasil pengamatan, Casuarina sp. adalah tumbuhan berkayu (pohon), habitusnya menyerupai Coniferinae, cabang-cabang yang muda berwarna hijau, batangnya jelas dan berbuku-buku dengan daun-daun yang tereduksi menjadi slaput kecil dan tersusun berkarang. Oleh sebab itu dinamakan pula Verticillatae.




G. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa spesimen yang telah diamati termasuk dalam divisi Magnoliophyta. Adapun ciri-ciri dari divisi ini yaitu Adanya trakea dan xylem, adanya elemen tapis (‘sieve elements’) dan pengatur dalam floem, Kantung embrio dengan delapan inti (satu telur, dua sinergid, tiga antipoda dan dua inti polar), Pembuahan ganda, dan Karpel yang menutup. Batang dari spesimen yang kami amati yaitu berkayu (terna) dan mempunyai daun tunggal (folium simplex), kecuali pada Annona squamosa (srikaya) yang mempunyai daun majemuk (folium compasitum).

Mengetahui :


Cirebon, 30 November 2009

Asisten Praktikan Praktikan


Turisih Supriyadi

Dosen Praktikan,



Novianti Muspiroh, M.Pd









DAFTAR PUSTAKA

▪ Muspiroh, Novianti. 2009. Panduan Praktikum Taksonomi Phanerogamae. Cirebon: Pusat Laboratorium STAIN.
▪ http://id.wikipedia.org/wiki/Beringin. 28/11/2009.Cirebon.
▪ http://pohoncempaka.blogspot.com/.28/11/2009.Cirebon
▪ http://id.wikipedia.org/wiki/Kenanga. 28/11/2009.Cirebon
▪ http://www.kenanga.com/profil-tanaman-rubrik-33/22.html. 28/11/2009.Cirebon
▪ http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=6. 28/11/2009.Cirebon
▪ http://id.wikipedia.org/wiki/daun sirih.28/11/2009.Cirebon
▪ http://id.wikipedia.org/wiki/Nangka28/11/2009.Cirebon
▪ http://id.wikipedia.org/wiki/Srikaya. 28/11/2009.Cirebon
▪ http://www.plantamor.com/index.php?plant=108. 28/11/2009.Cirebon























Ficus benyamina Casuarina sp. Artocarpus heterophyllus







Cananga odorata bunga Cananga odorata







Annona squamosa Michelia champaca







Michelia champaca Piper betle Daun Piper betle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar